Self-Acceptance Among Leprosy Patients: A Qualitative Exploration of Personal and Social Challenges

Abstract. Leprosy is a disease that affects physical and psychological aspects, impacting patients’ overall psychological well-being. Self-acceptance is one of the factors that can affect their psychological well-being. This study aims to provide an overview of self-acceptance of leprosy patients at Bunda Pembantu Abadi Naob Hospital using a qualitative method with five subjects of leprosy patients that were undergoing treatment at the Hospital with criteria determined by purposive sampling techniques, then identifies three main themes to describe patients’ selfacceptance; 1) psychological impact, 2) self-acceptance factors, and 3) treatment challenges. The data were analyzed using thematic analysis techniques. Despite the psychological impacts and treatment challenges, leprosy patients can achieve better self-acceptance through motivation, hospital treatment, religious coping, and social support. In addition, hospitals are encouraged to develop programs that enhance patients’ self-acceptance and well-being with promotive and preventive efforts to improve early detection and suppress the transmission widely. Keywords: self-acceptance, psychological well-being, leprosy patients

Kusta merupakan penyakit yang berdampak pada aspek fisik dan psikologis, sehingga memengaruhi kesejahteraan psikologis penderitanya. Penerimaan diri menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung kesejahteraan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerimaan diri pasien kusta di Rumah Sakit Bunda Pembantu Abadi Naob dengan pendekatan kualitatif dan subjek terdiri dari lima pasien yang dipilih melalui teknik purposive sampling, kemudian menghasilkan tiga tema utama yang mendeskripsikan penerimaan diri pada pasien: 1) dampak psikologis, 2) faktor-faktor penerimaan diri, dan 3) tantangan pengobatan. Data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Meskipun menghadapi dampak psikologis dan tantangan pengobatan, pasien mampu mencapai penerimaan diri yang lebih baik melalui motivasi, perawatan medis, koping agama, dan dukungan sosial. Selain itu, rumah sakit diharapkan untuk mengembangkan program yang menumbuhkan penerimaan diri dan kesejahteraan pasien dengan upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan deteksi dini dan menekan penularan secara luas