Back to search
Publication

Pelatihan pemeriksaan prevention of disability (POD) kusta pada tenaga Kesehatan dan kader di Kabupaten Prabumulih

Abstract

Kusta adalah infeksi granulomatosa kronis disebabkan Mycobacterium leprae. Kusta menginfeksi jaringan kulit, mukosa dan saraf perifer sehingga menyebabkan hilang sensasi kulit dengan atau tanpa lesi kulit. Gambaran klinis kusta sangat bervariasi, dan dapat menyerupai berbagai macam lesi yang ada pada penyakit lain. Diagnosis banding lesi kulit sangat luas sehingga sehingga dapat menyebabkan kesalahan diagnosis. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2018 dilaporkan jumlah kasus baru kusta di dunia sebanyak 210.671 kasus, dengan angka penemuan kasus baru sebesar 2,77 per 100.000 penduduk. Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia sebagai negara dengan kasus baru kusta terbanyak setelah India dan Brazil. Kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan dan kader mempengaruhi jumlah penemuan kasus kusta. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan memberikan penyuluhan mengenai pemeriksaan kusta secara dini pada tenaga kesehatan dan kader di Prabumulih. Kegiatan dikoordinir oleh bagian Dermatologi, Venereologi dan Estetika Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, bekerja sama dengan Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih. Pada akhir kegiatan dapat disimpulkan bahwa peserta menjadi lebih memahami tentang kusta dan langkah-langkah pemeriksaan kusta. Kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dan kader mengenai kusta dan cara pemeriksaan kusta.

Translated Abstract

English Abstract:

Leprosy is a chronic granulomatous infection caused by Mycobacterium leprae. Leprosy infects skin, mucosa and peripheral nerves causing loss of skin sensation with or without skin lesions. Clinical feature of leprosy is highly variable, and can resemble a variety of lesions present in other diseases. Differential diagnosis of skin lesions is so broad that it can lead to misdiagnosis. Based on data from the World Health Organization (WHO) in 2018, it was reported that the number of new cases of leprosy in the world was 210,671 cases, with a new case detection rate of 2.77 per 100,000 population. Indonesia is ranked third in the world as a country with the most new cases of leprosy after India and Brazil. Lack of knowledge of health workers and cadres affects the number of leprosy cases found. This community service activity was carried out with the aim of providing counseling regarding early leprosy examination to health workers and cadres in Prabumulih. The activity was coordinated by Dermatology, Venereology, and Aesthetics Department, Faculty of Medicine, Sriwijaya University, in collaboration with AR Bunda Hospital Prabumulih. At the end of the activity the participants had a better understanding of leprosy and the steps for early leprosy examination. This activity is useful for increasing the knowledge of health workers and cadres about leprosy and how to check for leprosy.

More information

Type
Journal Article
Author
Nopriyati
Rusmawardiana
Argentina F
Deddy
Antonius C
Setiawan I
Veronica