Artificial Neural Network Untuk Diagnosa Penyakit Kulit Kusta Dengan Backpropagation (Studi Kasus Rsk Dr. Sitanala Tangerang)
Penyakit kusta yang dikenal oleh masyarakat dengan penyakit lepra merupakan penyakit yang menyerang kulit dan syaraf, penyakit kulit ini disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium Leprae, gejala yang ditimbulkan hampir mirip dengan penyakit kulit lainya, seperti panu, yaitu terdapat bercak – bercak putih pada kulit. Sehingga kebanyakan masyarakat yang awam tentang penyakit kusta, sering mengabaikanya. Padahal jika seseorang terinfeksi bakteri kusta dan terlambat untuk berobat, maka sesorang tersebut cenderung menjadi cacat permanen pada bagian tangan dan kaki, namun tidak sedikit kemungkinan akan mengalami perubahan pada wajah yang tidak simetris lagi. Salah satu cara untuk mengurangi cacat permanen pada pasien, yaitu mendiagnosa secara dini. Dimana tujuan penelitian disini yaitu untuk mendiagnosis penyakit kusta secara dini dengan cara penerapan jaringan syaraf tiruan untuk mendiagnosa penyakit kulit kusta dengan metode Backpropagation. Data penelitian berasal dari data rekam medis pasien Rumah Sakit Sitanala Tangerang, dimana data yang diambil sebagai penelitian sebanyak 100 data, terdiri dari 80 data latih, 20 data uji.
English Abstract:
Leprosy known by people with leprosy is a disease that affects the skin and nerves, a skin disease called by a bacterium called Mycobacterium leprae, the symptoms are similar to other skin diseases, such as panu, that is, there are white patches on the skin. Most of the people who lay about leprosy, often ignore it. If any affected by leprosy bacteria and late for treatment, then one is likely to become permanently disabled ont the hands and feet, but it is not uncommon to experience changes in the face thet is not symmetrical anymore. One way to reduce permanent disability in patients, namely to diagnose early. Where the purpose of research here it to diagnose leprosy early eith the application of artificial neural networks to diagnose leprosy skin disease with Backpropagation method. The research data is derived from medical record data of Sitanala Tangerang hospital, where data taken as the research is 100 data consist of 80 data train, 20 test data.