02688nas a2200241 4500000000100000008004100001653001000042653001800052653002700070653001400097653001400111100002400125700002200149700002600171700002000197700002300217245013300240856007000373300001200443490000700455520196900462022001502431 2023 d10aKusta10aMorbus Hansen10aBorderline lepromatous10aanak-anak10aM. leprae1 aKarna N. L. P. R. V1 aAsbita I. G. N. A1 aKarmila I. G. A. A. D1 aRusyati L. M. M1 aSari N. P. A. R. Y00aMorbus hansen tipe borderline lepromatous pada seorang anak dengan riwayat narakontak erat kusta tipe mulibasiler: laporan kasus uhttps://mail1.isainsmedis.id/index.php/ism/article/view/1591/1373 a806-8100 v143 a

Indonesian Abstract:

Latar belakang: Morbus hansen (MH) merupakan penyakit granulomatosa kronis yang disebabkan olehMycobacterium lepraedanMycobaterium lepromatosis. Anak-anak merupakan salah satu populasi berisiko terhadap transmisiM. leprae. Terapi lebih dini diperlukan untuk menghindari komplikasi kecacatan pada anak dengan morbus hansen. Untuk itu, tujuan dari studi ini adalah memaparkan seorang pasien anak anak yang mengalami morbus hansen tipe borderline lepromatous dengan riwayat narakontak erat kusta tipe multibasiler.

Kasus: Seorang anak perempuan, 16 tahun, dengan keluhan utama bercak kemerahan pada kaki kanan dan kiri yang mati rasa. Pemeriksaan status dermatologis ditemukan makula hingga patch eritema multipel, batas tegas, bentuk bulat hingga geografika, tersebar diskret di lokasi wajah dan ekstremitas anterior et superior dextra et sinistra serta penebalan nervus ulnaris dekstra dan nervus peronius komunis dekstra et sinistra dan penurunan sensasi raba, nyeri dan suhu. Pemeriksaan histopatologi ditemukan kesannon-caseating granulomata lesion. Pemeriksaan bakteriologis dengan pengecatanZiehl-Neelsenditemukan basil tahan asam (BTA) pada cuping telinga kanan 25-30 BTA/1 lapang pandang (LP) (indeks bakteri (IB): +4)) fragmented, pada cuping telinga kiri >100 BTA/1 LP (IB: +5)fragmented, dan indeks morfologi (IM): 0. Pasien didiagnosis dengan MH tipe borderline lepromatous(BL) dan diberikan multidrug theraphy (MDT) untuk MH tipe multibasiler (MB). Evaluasi pada konsumsi MDT paket ke-VI tidak menunjukkan adanya reaksi kusta ataupun efek samping pengobatan

Simpulan: Risiko tertinggi penularan kusta adalah kontak erat dengan pasien kusta terutama kusta tipe multibasiler. Pada kasus ini didapatkan anak dengan kusta tipe BL dan diterapi dengan MDT MB dosis dewasa menyesuaikan usia dan berat badan pasien.

 a 2089-9084